Bismillah
Anda penikmat wisata landscape? Maka spot wisata yang satu
ini akan sangat cocok untuk Anda. Apalagi jika Anda adalah fotografer
landscape. Wah, bakalan cocok pisan. Rugi
banget kalau melewatkan destinasi gratis yang teramat elok ini. Hamparan relief kota
lama dengan bangunan tua dan pemukiman penduduk, akan sangat indah jadi objek
foto Anda. Perbukitan di setiap pinggiran kota seakan menjadi frame alam yang
menambah indah hasil foto yang dihasilkan. Hanya satu saja kekurangan tempat
ini bagi para fotografer landscape. Apa
itu? Kita tidak bisa melihat sunset atau sunrise secara langsung. Kita hanya bisa menangkap semburatnya dari balik
perbukitan. Namun sebetulnya tidak
terlalu menjadi masalah walau memang menjadi kekurangan. Soalnya terkompensasi dengan view lain yang sangat
eye-catching berupa hamparan kota kuali Sawahlunto. Mau ambil foto selfie pun sangat pas di sini.
Saya lihat justru genre foto selfie ini yang mendominasi dari para pengunjung di sini. Apalagi kalau sore sudah menjelang. Ramai
bana.
 |
Landscape Kota Sawahlunto dari Puncak Cemara |
 |
Selfie di pelataran view point Puncak Cemara Sawahlunto |
Nama tempatnya apa nih? Ya, seperti sudah Saya sebutkan di judul
artikel, nama tempat ini adalah Puncak Asmara Cemara Kota Sawahlunto, Sumatera
Barat. Kalau boleh Saya bilang, Puncak Cemara ini adalah salah satu tujuan
pelengkap yang wajib dikunjungi di Sawahlunto.
Karena dari sini, Kita bisa memandangi secara keseluruhan Kota
Sawahlunto yang bagaikan dalam sebuah kuali itu. Apalagi kalau kita ke sini pada malam hari. Beuh.. Akan nampak hamparan lampu yang semakin menambah eksotika Kota Arang ini. Kalau berkunjung siang hari, Kita bisa memetakan letak-letak
bangunan bersejarah peninggalan zaman Kolonial dahulu kala. Nah, biar makin afdhol, bawa juga teropong. Hmmm, pasti bakalan seru banget!
 |
Kota Tua Sawahlunto |
Di kejauhan terdekat sebelah kiri akan nampak menonjol
menara kantor PT. Bukit Asam Unit Penambangan Ombilin (BA UPO) yang dulunya adalah sebuah gereja Belanda. Akan terlihat pula lapangan sepak bola
Ombilin di bawah bangunan RSUD Sawahlunto yang juga merupakan bangunan peninggalan
bersejarah. Di kanan terdekat, tiga buah Silo pengolahan batu bara dulu kala pun nampak
sangat kecil dari ketinggian Puncak Cemara. Padahal, kalau Kita berdiri di dekatnya langsung, akan terasa betul ukuran Kita seakan jadi kurcaci
super imut nan unyu. Halah.. Terus di ujuuuung
sana, ada terpampang menara menjulang tinggi. Kalau dari puncakan ini
terlihat seperti tusuk gigi. Dan tusuk gigi itu adalah menara Mesjid Agung
Sawahlunto. Dulunya mesjid ini adalah
stasiun peralihan atau apa gituh yang kemudian beralih fungsi jadi gudang senjata. Kini difungsikan menjadi mesjid. Tusuk gigi yang
dijadikan menara Mesjid Agung Sawahlunto ini dulunya adalah cerobong asap
pengolahan batu bara. Ajib kan? Nanti deh Saya tulis artikel khusus terkait
bangunan-bangunan tua di Sawahlunto ini. Insya Allah. Sebagai informasi, Kota Tua Sawahlunto akan menjadi kota yang diakui oleh Unesco sebagai Warisan Dunia. Semoga segera terealisasi dalam waktu dekat ini. Untuk tingkat nasional, Kota Sawahlunto sudah dijadikan sebagai cagar budaya nasional berbasis heritage. Mantap kan?
 |
Papan Informasi. Sawahlunto masuk tentative list sebagai warisan dunia dari Unesco. Puncak Cemara Sawahlunto |
Ok lanjut. View Sawahlunto memang menjadi inti tempat wisata Puncak Cemara
ini. View point untuk menikmati pemandangan pun disediakan secara khusus. Di view point ini kita bisa leluasa memandang
atau memasang tripod kamera DSLR kita. Strategis sekali. Kita bisa juga menjumpai monyet-monyet yang bebas berkeliaran di pohon-pohon sekitaran Puncak Cemara. Mereka hidup
liar tapi tidak mengganggu. Bahkan bisa
jadi pelengkap objek foto kita di sini. Di bagian lebih bawah, juga disediakan
kursi-kursi santai yang menghadap langsung ke pemandangan kota. Karena kursi besi panjang untuk bersantai ini tepat di mulut jurang, jadi Kita mesti lebih hati-hati.
 |
View Point di Puncak Cemara Sawahlunto. Leluasa mengambil foto. Ckrek! |
 |
Monyet-monyet berkeliaran liar di area Puncak Cemara Sawahlunto. |
 |
Duduk santai menikmati pemandangan kota. Puncak Cemara Sawahlunto |
Selain view
Kota Sawahlunto, Puncak Cemara menawarkan pelengkap wisata yang lain juga. Di
kawasan ini telah disediakan berbagai fasilitas wisata penunjang yang lain. Saya lihat, justru wisata di sini lebih condong ke
wisata keluarga. Lihat saja berbagai
macam permainan anak-anak siap mengundang keceriaan bocah-bocah mungil kita.
Ada perosotan, ayunan, titian kayu, jungkit-jungkitan dan bahkan spider-web walau dengan kondisi sederhana. Jadi anak-anak akan betah
pula berlama-lama di sini. Dulu pernah
ada rencana pembangunan kereta gantung di sini.
Cuma sayangnya, rencana pembangunan kereta gantung ini tidak jadi
dilaksanakan. Kalau jadi, wih bakalan ajib
pastinya. Terbayang saja serunya menaiki kereta gantung dari ketinggian sembari
menikmati lebih lamat detail Kota Lama Sawahlunto. Tapi lupakan, karena sampai sekarang tidak nampak rencana
itu akan terealisasi. Hiks..
 |
Sarana bermain anak. Puncak Cemara Sawahlunto |
 |
Anak-anak bisa betah lama-lama di sini. Puncak Cemara Sawahlunto |
Perut keruyukan? Tenang. Ada kantin kecil tempat kita beli
cemilan atau sekedar popmie sebagai pengganjal perut. Kita bisa santai makan di saung-saung apik yang
tersebar di area Puncak Cemara. Sembari merasakan semilir angin dari sela-sela
tingginya pohon cemara. Ada baiknya memang membawa makanan sendiri dari rumah kalau
mau makan besar. Atau beli di pusat kota sebelum menuju ke Puncak Cemara. Soalnya di area sini tidak tersedia rumah atau warung makan. Hanya kantin semata. Fasilitas Musholla tersedia di sini dengan tempat wudhu dan toilet
yang memadai.
 |
Kantin, Mushalla dan Tempat Wudhu + Toilet. Puncak Cemara Sawahlunto |
 |
Nyaman. Saung di Puncak Cemara Kota Sawahlunto. |
Jika berkunjung ke Sawahlunto, sempatkanlah ke Puncak
Cemara. Dari pusat kota, Kita bisa melihatnya sekilas di ketinggian. Sekitar 15 menit berkendara dari pusat kota,
Kita sudah bisa menjejakkan kaki sembari melepaskan pandang. Tidak ada tiket
masuk alias gratis. Awalnya Saya dapat kabar free parking juga, tapi ternyata
pas Saya ke sana ada yang mungut uang parkir. Rp. 2.000 untuk kendaraan roda
dua.
Oh iya, ada juga Monumen Kesetiaan di Puncak Cemara ini.
Kita bisa membeli gembok dan mengait-kuncikannya di monumen ini. Konsepnya sama
persis seperti Namsan Tower yang dipenuhi gembok di Korea Selatan sana sepertinya. Cuma di
sini dalam bentuk yang berbeda. Walau sempat jadi perdebatan panjang terkait Monumen
Kesetiaan ini, tapi ini menjadi salah satu keunikan dari Puncak Cemara.
 |
Monumen Kesetiaan. Ala-ala yang di Korea kali ya? Puncak Cemara Sawahlunto |
Sekian informasi terkait Puncak Cemara Sawahlunto dari Saya. Layak banget untuk dikunjungi. Semoga bermanfaat dalam menambah tujuan wisata Kita di Sawahlunto. Salam hangat dari Kota Lama Sawahlunto.
*****
saya jadi tertarik untuk berkunjung kesana mas...
ReplyDeleteindah sekali.. hampor mirip viwe di luwuk
http://bukanrastaman.com/2016/02/11/menatap-keindahan-alam-di-bukit-kasih-sayang/
Wah, kapan ya bisa ke Luwuk? Tanah Sulawesi termasuk yang belum pernah Saya menapakkan kaki di sana :)
DeletePengen banget kesana >,<
ReplyDeleteKeren gitu yaaa, apalagi kalau motretnya pake drone
Pasti kece bangeet
cuma kalo pake drone, ada sayangnya. ya sayangnya saya ga punya drone. haha..
DeleteThanks grreat post
ReplyDelete