Bismillah
Pappi tea. Hasil jepretan istri. |
“Ini coffelatte-nya,” Mbak Pelayan menghidangkan secangkir
kopi di meja depan Saya. “dan ini jus alpukat tanpa susu.”, kali ini diletakkannya
di depan istri Saya. Kami, seperti
biasa, hanya bisa tersenyum geli menyaksikan fragmen berulang seperti ini. Hampir di semua tempat makan yang pernah Saya
dan istri kunjungi, selalu kejadian ini terjadi. Selalu. Eh?
Emangnya kenapa? Ada yang
aneh? Ada yang salah? Ya, secara keumuman sih tidak ada yang aneh
apalagi salah. Malah teramat wajar dari
kacamata ‘keseharusannya’ menurut kondisi sosial dan kebiasaan masyarakat
sekarang. Tapi dalam kasus Saya, ini menjadi
sebuah kesalahan dalam penghidangan minuman.
Sebuah kesalahan yang jika diturutkan dipaksakan, akan berdampak berabe
pada kelanjutan dan kelestarian makanan yang Saya telan dalam jangka waktu tak
lama. Loooh? Maksudnya gimana? Penasaran nih. Huehehehee…
Percakapan imajiner lebay. Apa
yang sebenarnya terjadi?