Bismillah
Tak aneh kan jika ketika menjelang shalat jum’at beredar
kotak infak/amal di hadapan kita? Kayaknya
sih sudah berlaku di mana saja. Begitu pula
ketika ada acara pengajian atau tabligh akbar.
Sudah menjadi hal yang lumrah dan biasa.
Di mana pun begitu. Termasuk di
Ranah Minang ini. Tapi, cara berinfak di
Ranah Minang memiliki perbedaan unik dibandingkan dengan cara-cara di daerah lain. Ini sebatas pengalaman dan pengamatan Saya
tentunya. Secara garis besar, setidaknya ada 2 (dua) keunikan
cara berinfak di Sumbar. Dan kedua cara ini Saya lihat mampu menjadi solusi yang teramat
jitu terhadap problematika perinfakan zaman sekarang. Ceileeh.. Nah, apa saja
keunikan-keunikan yang Saya maksud itu? Mari kita cekidot!
Keunikan pertama terletak pada pembagian/klasifikasi kotak infak. Jika di tempat lain di luar Sumatera Barat
kotak infak hanya satu kotak tok, maka di Sumatera Barat setidaknya ada 3 kotak
berleret. Kok boros banget sih sampe 3
gitu? Justru di sini ini uniknya. Di sini, biasanya Saya lihat setidaknya kotak
infak ada tiga jenis : Infak Masjid, Yatim Piatu, Pendidikan/TPA. Ketiganya memiliki kotak masing-masing secara terpisah dan berlabel sesuai klasifikasi peruntukannya. Dan ini merupakan salah satu penerapan
manajemen pengelolaan keuangan yang teramat bagus. Dan sepengetahuan Saya pula, akan
mampu meminimalisir konflik alokasi dana infak antar pengurus masjid. Semua jelas alokasinya untuk apa, sehingga
tidak akan ada lagi perdebatan yang tak perlu terkait alokasi dana infak.
Solutif dan efektif kan? Jempol deh!
Kembalian silakan ambil sendiri. Ilustrasi |
Cara yang ketiga adalah padu-padan antara kedua keunikan di
atas. Wadah-infak-terbuka diklasifikasi
menurut peruntukannya. Efektif dan
efisien. Sekalian latihan kejujuran.
Hehe.. Satu lagi sebagai tambahan catatan bagus di sini, aktifitas ini dilakukan
sebelum khatib naik mimbar jika pada Shalat Jum’at. Jadi ketika khatib berkhutbah, tidak ada
aktivitas lain selain mendengar khutbah. Rancak bana!
Nah itu dia keunikan-keunikan cara berinfak di Ranah Minang. Gimana? Unik bukan? Tertarik mau menerapkannya di
masjid lingkungan kita? Monggo silakan dihaturanan. Gratis, tidak perlu bayar royalti. Hehe.. Sekian terima kasih. Semoga bermanfaat.
*****
*****
waah keren ya sistem berinfaq di tanah minang. Semoga tanah tanah yang lain bisa ikut menerapkan, terutama sistem infaq kejujuran yang terbuka itu hehe.
ReplyDeletedi daerah yang lain, saya juga ga tau sudah menerapkan atau belum. yang pasti, di daerah asal saya di tatar sunda, masih belum. setidaknya sebatas yang saya tahu. hehe..
DeleteKeren juga caranya, terutama yang kotak terbuka
ReplyDeletesaya juga baru liatnya di Sumbar ini. solutif kalo menurut saya. hehe..
Delete